KONSEPTUAL BREAK EVEN POINT (BEP) LINIER DAN NON-LINIER SEBAGAI PERENCANAAN LABA PERUSAHAAN
DOI:
https://doi.org/10.32424/jeba.v23i2.1839Keywords:
Break Even Point (BEP), Break Even Point Linier, Break Even Point Non-LinierAbstract
Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai konsep dari penghitungan Break Even Point (BEP). Dalam memperoleh suatu informasi mengenai seberapa besar penjualan yang dicapai oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan dan tidak mengalami suatu kerugian, maka perusahaan harus melakukan proses perencanaan penjualan. Salah satu cara untuk mengelola dan mengatur hal tersebut adalah dengan menggunakan Break Even Point (BEP) atau titik impas sebagai analisis tentang titik yang harus dicapai dalam penjualan agar Total Revenue (TR) sama dengan Total Cost (TC). Fungsi biaya pendapatan dan fungsi biaya penjualan nyatanya tidak selalu dalam bentuk model matematika yang sederhana (linier), terkadang fungsi-fungsi tersebut berbentuk model matematika yang kompleks (non linier).
Maka dari itu, artikel ini akan membahas mengenai konsep dari BEP dengan metode persamaan serta grafis dari BEP linier dan kurva non-linier. Data yang digunakan dalam menghitung BEP diperlukan sebuah data mengenai biaya variable, biaya tetap, Harga jual, dan juga kapasitas maksimum. Kajian yang digunakan dalam artikel ini menggunakan kajian pustaka (Library Research). Analisa data menggunakan metode deskriptif , yaitu menjelaskan atau mendeskripsikan asal mula didapatkannya rumus BEP linier dan juga BEP nonlinier. Hasil penelitian ini adalah: Analisis Break Even Point (BEP) Linier memberikan solusi BEP dengan satu titik, sedangkan untuk nonlinier menghasilkan dua titik BEP. Hal ini dapat membantu manajemen perusahaan untuk memberikan informasi terkait dasar perencanaan keuntungan.
References
Bahauddin, A., & Izzati, L. R. Penggunaan Metode Newton dengan Matlab Pada Penyelesaian Masalah Nonlinear Break Even Point.
Caplan, B. (1958). A Simplified Formula for Break-Even Points. The Engineering Economist, 3(4), 55-58.
Henry Simamora, Akuntansi Manajemen. (Jakarta: Star Gate Publisher, 2012) h. 171
Kampf, R., Majerčák, P., & Švagr, P. (2016). Application of break-even point analysis. NAŠE MORE: znanstveni časopis za more i pomorstvo, 63(3 Special Issue), 126-128.
Lesure, J. D. (1983). Break-even analysis—a useful management tool in the lodging industry. International Journal of Hospitality Management, 2(3), 115-120.
Maruta, H. (2018). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Dasar Perencanaan Laba Bagi Manajemen. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah), 2(1), 9-28.
Pangemanan, J. T. (2016). Analisis perencanaan laba perusahaan dengan penerapan break even point pada PT. Kharisma Sentosa Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(1).
Rustami, P., Kirya, I. K., & Cipta, W. (2014). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya promosi, Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis. Jurnal Manajemen Indonesia, 2(1).
Savitri, H. A. D. (2020). Analisis Perencanaan Laba Dengan Metode Break Event Point Pada Home Industri Ice Cream Diamond Di Desa Semampir Kabupaten Sidoarjo. Journal of Sustainability Bussiness Research (JSBR), 1(1), 227-234
Tsorakidis, N., Papadoulos, S., Zerres, M., & Zerres, C. (2011). Break-even analysis. Bookboon.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).