FENOMENA PENGELOLAAN DAN PELAPORAN MASJID JOGOKARIYAN YOGYAKARTA PADA ASPEK MENTAL, FISIK DAN SPIRITUAL
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertanggungjawaban pengelolaan masjid Jogokariyan dari aspek mental, fisik dan spiritual. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus dengan mengangkat fenomena pengelolaan dan pelaporan pada masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Aspek fisik (kinerja keuangan) diukur dengan kesesuaian laporan penerapan PSAK 45 (Akuntansi Perusahaan Nirlaba) dan PSAK 109 (Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah). Aspek mental (kinerja mental) diukur dengan ketercapaian program menggunakan indikator akuntabilitas menurut Ellwood yaitu akuntabilitas hukum & kejujuran, akuntabilitas proses, akuntabilitas program dan akuntabilitas kebijakan.Aspek spiritual diukur dengan penerapan etika syariah pada diri pengelola masjid.
Peneliti menggunakan teknik analisis data menurut Miles and Huberman dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara (takmir dan jamaah) dan dokumentasi. Teknik reduksi data menggunakan software QSR Nvivo untuk mengolah data hasil wawancara.Uji keabsahan data menggunakan uji kepercayaan, uji keteralihan, kebergantungan dan kepastian. Uji kepercayaan menggunakan metode triangulasi sumber (takmir dan jamaah), dan triangulasi teknik (observasi, wawancara dan dokumentasi).
Berdasarkan hasil penelitian, pertanggungjawaban pengelolaan masjid Jogokariyan pada aspek mental telah terpenuhi dengan tercapai-nya program-program sesuai aturan yang ada. Laporan setiap program dimuat di bulentin masjid yang diterbitkan di Idul Fitri dan Idul Adha. Pertanggungjawaban pengelolaan masjid pada aspek fisik memang belum sepenuhnya terpenuhi. Takmir tidak mengenal PSAK 45 maupun PSAK 109. Bendahara sebatas mencatat arus kas masuk dan kas keluar saja, meskipun sudah sangat jelas dan transparan.Tercapainya program-program masjid juga didukung dengan tercapainya pertanggungjawaban pengelolaan masjid pada aspek spiritual. Takmir dengan sepenuh hati semata-mata karena Allah melayani jamaah. Mereka bekerja tidak mengharapkan imbalan apapun di dunia melainkan mendapat imbalan berupa pahala dari Allah SWT. Ketiga aspek sangatlah penting, kinerja mental dapat tercapai ketika adanya keseimbangan antara kinerja fisik dan kinerja spiritual.
Implikasi dari kesimpulan di atas adalah agar kedepan dapat dibuat laporan ketercapaian program masjid yang memuat prosentase ketercapaiannya. Sehingga laporan tersebut dapat menjadi acuan untuk menjalankan program selanjutnya dan dapat menemukan solusi atas hambatan yang ada. Takmir masjid juga sebaiknya mengikuti pelatihan akuntansi untuk memperbaiki laporan keuangan yang dibuat karena masjid bukan hanya organisasi nirlaba saja melainkan juga sebuah entitas bisnis. Perlu adanya pelaporan keuangan yang baik sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku agar kelangsungan usaha masjid dapat berjalan lancar. Untuk aspek spiritual alangkah lebih baik jika dibuat laporan akuntansi syariah yang berisi Laporan Komitmen Tauhid, Laporan Rahmat Allah dan Laporan Amanah Allah (Triyuwono, 2011). Laporan tersebut berfungsi sebagai doa dan zikir yang dapat mengubah sirkuit sistem syaraf otak para pengguna untuk membentuk citra Allah dan perilaku positif seperti yang terkandung dalam laporan tersebut.
Kata Kunci: Pertanggungjawaban, Masjid, Mental, Fisik, Spiritual.Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adlan, Aqim M. (2010). Perbandinan antara Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Syariah. Artikel Keislaman.
Ellwood, Sheilla. 1993. Parish Town and Councils: Financial Accountability and Management. Local Government Studies. Vol 19.
Harsono. (2008). Etnografi Pendidikan sebagai Desain Penelitian Kualitatif. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2008). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Dewan Standar Akuntansi Keuangan: Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2008). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 109. Dewan Standar Akuntansi Keuangan: Jakarta.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutama. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan pertama. Surakarta: Fairuz Media.
Triyuwono, I dan Roekhudin. (2000). Konsistensi Praktik Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas Pada Lazis (Studi kasus di Lazis X Jakarta). Jurnal Penelitian Akuntansi Indonesia. Vol 3 No 2.
(simas.kemenag.go.id)
DOI: https://doi.org/10.32424/jeba.v21i3.1382
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Indexed by :
Partnership with Professional Association :